Ulat Bawang Merah (Spodoptera exigua) merupakan hama endemik di sentra produksi bawang merah Kabupaten Brebes dengan tingkat serangan sangat tinggi.
Tindakan
pengendalian yang biasa dilakukan petani adalah penyemprotan berbagai jenis
insektisida yang dilakukan secara intensif setiap 3-4 hari. Hal ini dilakukan
petani karena menurut beberapa petani jika hama ulat bawang merah tidak
dikendalikan secara intensif dapat menurunkan hasil hingga 40%. Namun demikian,
penyemprotan insektisida secara intensif meningkatkan biaya untuk pemeliharaan
tanaman, yaitu pengendalian hama hingga 20-25%. Selain itu, penggunaan
insektisida yang berlebihan juga dapat mencemari lingkungan.
Teknologi
alternatif baru yang lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan untuk
mengendalikan ulat bawang merah adalah dengan menggunakan feromon. Feromon merupakan
senyawa kimia yang digunakan serangga untuk berkomunikasi dalam satu spesies
(sejenis). Feromon yang digunakan oleh serangga jantan dan betina dewasa pada
saat kawin (kopulasi) disebut feromon seks. Feromon seks inilah kemudian oleh
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik
Pertanian (BB-Biogen) dibuat sintetiknya dan dapat digunakan sebagai penarik
ngengat jantan dewasa. BB-Biogen berhasil memformulasikan senyawa sintetik yang
berperan sebagai feromon seks ulat bawang yang diberi nama Feromon-Exi.
Selain Feromon-Exi,
BB-Biogen juga berhasil mengembangkan Perangkap-Exi. Perangkap –Exi merupakan
perangkap berferomon yang mampu menangkap dan membunuh serangga jantan. Perangkap-Exi
sangat sederhana dan murah namun efektif mengendalikan hama ulat bawang merah,
sehingga akan sangat terjangkau oleh petani.
Jumlah Perangkap-Exi
yang dipasang jika pemasangan dilakukan secara individu sekitar 20 unit/Ha. Jika
pemasangan secara bersama-sama pada satu hamparan, jumlah Perangkap-Exi
berkurang yaitu sekitar 10-12 unit/Ha.
Hasil percobaan
di sentra produksi bawang merah Brebes, Jawa Tengah pada tahun 2006, satu
Perangkap-Exi mampu menangkap dan membunuh serangga jantan sekitar 400-500
ekor/malam. Dan setiap musim mampu menangkap dan membunuh serangga jantan
hingga 125.000 ekor/Ha.
Keberhasilan
percobaan pengunaan Feromon-Exi mengendalikan ulat bawang merah di Brebes
diadopsi dan diimplementasikan pada unit percontohan M-P3MI di Kabupaten
Cirebon. Pada saat sosialisasi yang dilakukan oleh peneliti BB-Biogen, petani
sangat antusias dan langsung tertarik untuk menerapkan inovasi tersebut di
lahannya.
Setelah
disosialisasikan, kemudian praktek lapang pemasangan Perangkap-Exi pada unit
percontohan M-P3MI, yaitu pada salh satu lahan anggota kelompok tani seluas 1
Ha. Jumlah Perangkap-Exi yang dipasang sebanyak 12 unit, sehingaa dalam satu
hamparan unit percontohan (15Ha) akan dipasang sebanyak 180 unit.
Praktek
lapang dimaksudkan untuk meningkatkan dan mempercepat pemahaman petani tentang
cara pemasangan Perangkap-Exi. Dengan demikian, petani tidak akan melakukan
kesalahan pada saat mengaplikasikan Perangkap-Exi di lahannya masing-masing.
Maka dari itu bisa di garis bawahi bahwa penggunaan Feromon-Exi ini memiliki beberapa kelebihan:
-Teknologi ini bersifat ramah lingkungan, tidak mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan.
-Bersifat selektif untuk spesies hama tertentu.
-Mampu menekan populasi serangga secara nyata.
-Biaya yang dialokasikan lebih murah. Sebagai perbandingan penggunaan perangkap lampu membutuhkan biaya sekitar 1-2 juta rupiah tiap hektarnya, belum termasuk tambahan biaya untuk penyemprotan insektisida. Sementara itu, penyemprotan insektisida secara intensif dapat memakan biaya hingga 6 juta rupiah.
-Teknologi ini bersifat ramah lingkungan, tidak mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan.
-Bersifat selektif untuk spesies hama tertentu.
-Mampu menekan populasi serangga secara nyata.
-Biaya yang dialokasikan lebih murah. Sebagai perbandingan penggunaan perangkap lampu membutuhkan biaya sekitar 1-2 juta rupiah tiap hektarnya, belum termasuk tambahan biaya untuk penyemprotan insektisida. Sementara itu, penyemprotan insektisida secara intensif dapat memakan biaya hingga 6 juta rupiah.
Sumber
Sinar Tani edisi 13-19 Juli 2011 No. 3414 Tahun XLI (Hal. 15)
Bang dimana saya bisa beli feromon-exi
ReplyDeletesaya ingin tanya. buat pembeliian feromon exi.. dimana.. apabila saya berada di daerah klaten
ReplyDeletehttps://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/berkebun/peralatan-berkebun/226axg-jual-feromon-exi-pembasmi-ulat-bawang-spidoptera-exigua-paling-efektif
ReplyDelete