Monday, September 12, 2011

FUNGISIDA ALAMI


FUNGISIDA ALAMI
Jamur/cendawan adalah organisme yang dapat hidup dan berkembang pada permukaan tanaman, binatang, kayu, manusia, dan bahkan semen serta permukaan-permukaan yang tidak hidup sekalipun. Mereka hidup dengan lebih baik di kondisi basah dan lembab. Ini dapat menyebabkan masalah untuk tanaman karena tertutupnya permukaan tanaman, menyebabkan pembusukan, dan mengganggu pertumbuhan normal. Langkah yang paling penting untuk mengendalikan jamur pada tanaman adalah dengan memberikan angin yang cukup, cahaya matahari, dan aliran udara. Munculnya jamur didukung oleh kondisi gelap, lembab, dan bahanbahan yang busuk.
Berikut beberapa fungisida alami:
SEMPROTAN NIMBA
Anda dapat menggunakan bahan ini sebagai fungisida alami. Buatlah racikan dari biji nimba sama seperti untuk pestisida alami, dan semprotkan pada jamur dan karat jamur. Ini juga bisa berhasil pada jamur lain, tapi penelitian untuk itu sedang dilakukan. Lakukan uji coba sendiri.
SEMPROTAN TEH RUMPUT LAUT
Kumpulkan sedikit rumput laut segar, bilas dengan air untuk menghilangkan garamnya, kemudian masukkan ke dalam seember air. Biarkan selama 2 minggu, kemudian semprotkan pada tanaman yang terserang jamur. Memotong cabang rusak
SEMPROTAN URIN
Campurkan 1 bagian urin manusia pada 4 bagian air. Semprotkan ke tanaman atau pohon yang terserang jamur, seperti jamur tepung, jamur merambat dan jamur-jamur lainnya.
SEMPROTAN SUSU BUBUK
Campurkan 1 liter susu segar atau susu bubuk dengan 10 liter air. Semprotkan sekali setiap sepuluh hari pada sayuran atau pohon yang terserang jamur, lumut, atau virus bercak.
SEMPROTAN DAUN UBI JALAR
Potong dan rendam 3 genggam besar daun ubi jalar dalam 1 ember air. Biarkan selama 1 hari, kemudian gunakan sebagai semprotan jamur khususnya penyakit jamur pada padi.
SEMPROTAN BAWANG PUTIH
Keringkan bawang putih dan tumbuk menjadi tepung. Campurkan satu sendok besar tepung bawang putih dengan 1 liter air dan gunakan sebagai semprotan pada jamur-jamur di tanaman tomat dan buncis.
SEMPROTAN PEPAYA
Semprotan pepaya yang digunakan pada serangga dapat juga digunakan sebagai fungisida ringan untuk jamur karat pada kopi, jamur tepung dan noda coklat pada daun padi.

Sunday, September 4, 2011

Kejibeling ( Strobilanthes crispus )Penggempur Batu Ginjal


T


anaman Kejibeling ( Strobilanthes crispus BL )potensial untuk mengatasi batu ginjal. Daun tanaman ini mengandung kalium sebesar 63,34% yang dapat berfungsi untuk menghancurkan batu yang terdapat pada ginjal ataupun kantong kemih. Batu ginjal dapat disebabkan oleh antara lain terlalu lama menahan buang air kecil sehingga air seni menjadi pekat, kurang banyak meminum air putih, kekurangan vitamin A dan kelebihan vitamin D. Faktor makanan juga berpengaruh, misalnya memakan makanan yang mengandung banyak asam urat seperti melinjo, jeroan,bayam, sehingga resiko terbentuknya batu asam urat dalam ginjal dan saluran kemih meningkat.

Penyakit batu ginjal merupakan penyakit kronis akibat terbentuknya batu yang menghambat saluran ginjal dan kantong kemih. Batu yang mengendap dalam ginjal dan saluran kemih sangat beragam jenisnya, di antaranya yaitu batu kalsium oksalat dan batu kalsium karbonat yang mengandung kapur, serta batu asam urat dan sistin yang tidak mengandung kapur.

Dalam pengobatan tanaman ini dapat digunakan dalam bentuk bahan tanaman segar, simplisia, seruk maupun ekstrak kering dalam kapsul. Selain mengandung 63,34% kalium dalam daunnya, kecibeling juga mengandung asam silikat dan kalsium serta beberapa senyawa lain seperti saponin, flavonoid, glikosida, sterol, golongan terpen dan lemak. Selain itu daun kecibeling juga berfungsi sebagai antioksidan dan menangkal radikal bebas, karena mengandung vitamin A. B1 dan B2 yang cukup tinggi dan juga mengandung katein dan tannin.

Para ahli pengobatan tradisional menggunakan tanaman kecibeling sebagai obat penyakit batu ginjal karena kandungan kaliumnya yang tinggi. Kalium memiliki sifat diuretic yang kuat, serta dapat melarutkan batu yang terbentuk dari garam kalsium oksalat dan kalsium karbonat pada kandung batu ginjal serta kandung kemih.

Aplikasi

Cara penggunaan kecibeling dapat dilakukan dengan cara tradisional dan modern. Secara tradisional yaitu dengan menggunakan bahan tanaman segar, simplisia dan serbuk. Penggunaan bahan segar tanaman yaitu dengan mengambil bagian daun yang telah cukup tua sebanyak 3 lembar, daun dimakan sebagai lalap setiap hari dan dilakukan secara teratur. Dengan cara direbus yaitu daun segar sebanyak 25-50 gram direbus dengan 2 gelas air bersih sebanyak 15 menit, setelah dingin disaring kemudian diminum airnya, dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari.

Dalam bentuk simplisia digunakan 5-10 gram dan dimasukkan ke dalam 1 gelas air mendidih dan ditutup, setelah dingin baru diminum, dilakukan pagi dan sore hari. Untuk serbuk digunakan 5-10 gram serbuk yang dicampur dengan air mendidih dan diminum dua kali sehari.

Pengobatan batu ginjal secara modern sudah banyak metodenya, seperti memakai sinar laser, pembedahan memakai getaran kejut dan minum obat. Akan tetapi sampai sekarang pengobatan dengan cara modern tersebut belum menampakkan hasil yang memuaskan.

Pengobatan batu ginjal dengan cara-cara modern tersebut dinilai relatif mahal biayanya untuk ukuran kebanyakan masyarakat Indonesia, oleh karena itu pengobatan tradisional dengan daun kecibeling menjadi alternatif pengobatan yang efektif dan sangat terjangkau oleh masyarakat Indonesia.