Monday, April 20, 2009

TANAMAN HIAS

ADENIUM


Akhir2 ini saya lagi senang memelihara adenium, itu lho bunga yg hidup di gurun pasir "Desert rose" julukannya. sebenarnya awalnya cuma dikasih sama kakak, tapi kok enak juga dipandang...akhirnya jadi kepengen koleksi, tapi gak tau mulai dari mana... hehe maklumlah "mendadak berkebun"

sudah dapat beberapa artikel tentang perawatan dan budidaya adenium, ternyata setelah berbunga (jika terjadi penyerbukan sempurna) adenium ini akan berbuah, nah buah itulah yang nanti didalamnya ada seed (biji) yang akan jadi tumbuhan muda.

yang penting untuk adenium ini adalah harus benar-benar kena cahaya matahari langsung minimal 5 jam sehari, medianya harus pouros (untuk beberapa jenis adenium ternyata boleh juga medianya dicampur dengan tanah 1:1:1:1 yaitu pupuk kandang:sekam bakar:pakis:tanah)

untuk mempercantik adenium harus dipangkas, kalo gak doi akan menjulur kayak belalai dan gak karuan. terus harus diperhatikan betul soal pemupukan (jenis pupuk sesuai kebutuhan), penempatan (repoting), dan penyiraman. sebenarnya jenis tanaman adenium gak perlu sering2 disiram, 2 hari sekali juga OK, apalagi musim hujan, bisa2 malah gak disiram-siram selama musim hujan.

Penyakit yg biasanya menyerang itu adalah jenis jamur, cirinya daun jadi kusam dan bentuknya gak normal, kalo seperti ini, bisa dikasih fungisida atau di pangkas aja.

tips lainnya belum ada, cuma katanya kalo ingin terus berbunga dikasih pupuk yg kadar tengahnya lebih dominan (nPk) merek bisa apa aja.


EUPHORBIA



perawatan euphorbia
Agar Euphorbia milii Tumbuh Subur dan Berbunga

PENYIRAMAN:
Euphorbia suka air. Meski tidak suka basah, kebutuhan airnya cukup tinggi. Tapi pemberian air berklebihan, bisa mengakibatkan akar busuk. Akar busuk berwarna coklat, lembek seperti bubur bila dipegang. Sebaliknya kalau penyiraman jarang dilakukan, tanaman terkena dehidrasi, kekurangan air. Tandanya, tanaman mengkerut, daun menguning, mudah rontok dan sosok tanaman menjadi kerdil. Jika dibiarkan, lambat laun, tanaman Anda akan merana, dan mati.
Penyiraman dilakukan jika media terlihat kering. Tapi jangan percaya pada pandangan mata saja. Gunakan jari, untuk mengorek medianya sedalam 1-2 cm. Jika terasa tanah masih basah, ya, Euphorbia Anda tak perlu disiram. Sebaliknya jika terasa kering, segera lakukan penyiraman.

Waktu penyiraman sebaiknya pagi hari, pukul -8.00-09.00 atau sore, pukul 15.00-16.00
Jangan menyiram pada saat siang atau sinar matahari trerlalu terik. Percuma, air akan menguap sebelum diserap tanaman.
Penyiraman dianggap cukup, kalau air sudah keluar dari lubang bawah pot.
Gunakan sprayer atau gembor, agar air yang keluar lebih halus dan tidak merusak tanaman.
Sebaiknya, seluruh tanaman ikut disiram agar debu atau kotoran yuang menempel hilang terbawa air.

PENYIANGAN
Di dalam pot, gulma, rumput atau tanaman liar lain, biasanya ikut tumbuh. Jika dibiarkan, mereka bisa mengambil nutrisi milik Euphorbia Anda. Maka, cabut saja, gulma-gulma itu, dan bersihkan pot Anda.

PEMANGKASAN
Pemangkasan bertujuan untuk mempercantik tajuk tanaman, juga untuk mengurangi penguapan pada masa vegetasi.
Cabang-cabang yang tidak beraturan diopotong. Tunas baru yang muncul pada tanaman berumur 1 tahun juga dipangkas agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman induk. (Sst... bekas potongannya jangan dibuat, lho, karena masih bisa dijadikan bibit, baik untuk setek atau sambung batang).
Bunga tua juga harus dipangkas.
Bunga Euphorbia bisa tahan selama 2 bulan. Lama-lama, warnanya pudar, kusam akhirnya layu. Sebaiknya potong agar bunga baru muncul.

PEMUPUKAN:
Seperti tanaman lain, Euphorbia milii juga butuh unsur hara untuk mengeluarkan bunga. Unsur hara diperoleh dari media tanamnya. Namun kadang tidak cukup, sehingga perlu diberi tambahan beryupa pupuk.
Pemberian pukuk harus rutin dan tepat dosis. Kalau berlebihan tanaman bisa terganggu, kalau terlalu sedikit, kondisi tanaman merana.
Tanaman yang baru ditanam sebaiknya jangan dipupuk dulu. Setelah itu baru diberi pupuk NPK 20:20:20, dosis 1 gr/ liter/ per tanaman. Aplikasi pupuk seminggu sekali dengan cara mengocorkan ke media tanam.
Pupuk lain yang dapat digunakan, pupuk slow release, seperti Dekastar, Megakamp dan Osmocote dengan dosis 5 gr per tanaman. Aplikasi setiap 3 bulan sekali. Pupuk ini tidak cepat larut, dan menyerap pelan-pelan.

KENALI PENYAKIT EUPHORBIA:
Meski jarang terserang penyakit atau hama, tak berarti Euphorbia bebas penyakit. Berikut penyakit yang harus diwaspadai:

1. WHITE FLIES.
Penyebabnya kutu putih (Homopteraaleyrodiae), sering muncul di musim kemarau. Gejala serangannya: daun hitam di permukaan atas dan bawah, dan terlihat banyak semut di sekitar daun. Telur dan larva ditempat di bawah daun.

Obatnya? Semprotkan Pegasus konsentrasi 05, ml/ liter ditambah 0,5 ml Biosoft. Atau dengan Metindo konsentrasi 1 gr/ liter air.
Penyemprotan sebaiknya diarahkan ke permukaan bawah daun. Hanya, jika sudah terserang parah, sebaiknya cabut saja, dan dibakar.

2. Belalang, penanganannya bisa disemprot dengan larutan 0,5 tutup botol dettol dicampur dengan 2 liter air bersih. atau bisa juga dengan larutan sari daun tembakau (rokok kretek) dengan air ditambah sedikit detergen.

3. Busuk batang, biasanya karena media yang terlalu basah/lembab (sama dengan adenium) penanganannya juga mirip dengan adenium...potong/buang bagian yang busuk...kering anginkan bagian yang sehat..tanam kembali pada media sekam bakar.. taruh ditempat teduh dan jangan dulu disiram selama 3 hari.

PENYILANGAN
Untuk rekan2 yang ingin menyilangkan euphorbia...nich ada teknik sederhana penyilangannya :
Cara KIMPOI euphorbhia :
1. petik/potek bunga euphorbia yang loe mau silangin
2. oleskan bunga itu ke bunga lainnya (warna lain) (bagian tengah/putik ketemu sama bagian tengah/putik juga)
4. tunggu sekitar 1 minggu, jika proses kimpoi berhasil, di tengah bunga akan muncul buah (biasanya 3 biji perbuah perbunga) kalau tidak, bunga layu dan rontok
5. setelah buah matang/kecoklatan (jangan sampai pecah) kupas dan keluarkan biji didalamnya lalu tanam di media semai, sekitar 3-4 hari akan muncul tunas.

tips:
1. jika takut buah terlanjur pecah, tempatkan pot euphorbia tersebut diatas wadah besar yang ada media tanamnya, jika buah terlanjur pecah maka bijinya akan jatuh di wadah besar tersebut.
2. jika mau penyerbukan alami (bantuan serangga) taruh bunga dengan cara berselangseling warna bunga nya (merah-putih-orange-coklat-hijau-kuning) dengan cara saling mengelilingi.

JENIS-JENIS EUPHORBIA








EUPHORBIA DECARYI










EUPHORBIA X LOMI









EUPHORBIA NERRIFOLIA








EUPHORBIA PLATYCLADA









EUPHORBIA LACTEA








EUPHORBIA MYRSINITES

SELAMAT MENCOBA...


MEMBUAT BONSAI

Cara buat bonsai sebenarnya ada dua hal yang perlu diperhatikan yakni mengenai pertumbuhan alami dan rekayasa sesuai pembentukan. Bonsai dengan pertumbuhan alami jika di selidiki dengan seksama ada beberapa bentuk atau gaya, antara lain;

Bonsai dengan gaya tegak lurus
Bonsai dengan gaya tegak lurus memiliki batang yang tegak lurus dari pangkal akar sampai ke top mahkota atau puncak batang. Diameter pangkal batang besar dan semakin ke atas batang semakin mengecil. Demikian juga dengan cabang dan ranting pun semakin ke ujung semakin mengecil. Diameter cabang dibagian bawah lebih besar dibandingkan dengan bagian atas. Akarbonsai ini kuat dan menjalar ke segala arah dipermukaan media tanam. Bonsai dengan gaya ini memiliki jarak antar cabang yang tidak merata. Semakin ke atas jarak antar cabangnya semakin rapat. Arah percabangan harus diperhatikan. Pembentukkanbonsai dengan gaya tegak lurus diawali dengan menentukan cabang yang akan dijadikan sebagai top mahkota. Setelah cabang top mahkota ditentukan, batang yang terletak diatasnya dipotong. Sebaiknya, pemotongan batang tersebut menghadap kesamping atau kearah belakang agar bekas pemotongan tidak tampak didepan.

Bonsai dengan gaya tegak berliku
Bonsai dengan gaya tegak berliku memiliki batang yang tegak, tetapi berlekuku-lekuk. Seperti halnya bonsai dengan gaya tegak lurus, bonsai ini juga memiliki pangkal batang yang besar dan semakin ke top mahkota mengecil. Cabang bagian bawah lebih besar dibandingkan cabang dengan bagian atasnya. Namun, cabang bagian atas itu tampak tumbuh di setiap lekukan batang. Cabang bagian bawah dibentuk hingga tingginya sepertiga dari tinggi keseluruhan batang. Lekukan sebaiknya selalu dibuat mengarah kekiri dan kekanan atau sebaliknya. Agar terkesan alami, arah cabang perlu dibuat kedepan agak menyerong kekiri atau kekanan, sehingga lekukannya tampak dari arah depan.

Bonsai dengan gaya miring
Bonsai dengan gaya miring mengesankan sebuah pohon yang tumbuh di sebuah lereng atau tanah yang miring. Bonsai dengan gaya ini memiliki pangkal batang yang lebih besar dari pada pucuk batangnya. Akarnya harus terkesan kuat menahan tegaknya pohon. Pembentukanbonsai bergaya miring diawali dengan pengawetan batang. Batang yang tadinya tumbuh tegak diubah arah tumbuhnya ke samping dengan melakukan pengawatan. Lama-kelamaan, batang yang dikawat akan tumbuh miring dengan sendirinya. Arah percabangan sebaiknya dibuat sejajar dengan permukaan tanah atau merunduk kearah permukaan tanah, sehingga kesan miring bisa terlihat jelas.
Kemudian Bonsai yang tumbuh dengan pembentukan ada dua cirri khas dalam pembagiannya antara lain bonsai dengan gaya menggantung dan setengah menggantung

Gaya menggantung sama dengan gaya setengah menggantung, hanya top mahkotanya melebihi atau jauh dibawah biir pot. Cara pembentukannya juga sama dengan pembentukanbonsai bergaya setengah menggantung.
Bonsai dengan model setengah menggantung mengesankan pohon yang tumbuh di tempat-tempat tandus, seperti tebing yang curam. Pohon di sela-sela tebing pertumbuhannya akan membelok ke atas mencari cahaya. Jika dipindahkan ke pot, pohon itu tampak miring dan menggantung.Bonsai dengan gaya ini puncak atau top mahkotanya tidak boleh melebihi bibir pot

Tekhnik membuat bonsai

Tekhnik membuat bonsai yang perlu diperhatikan adalah mengenai pemotongan, pengawatan, posisi bonsai di media tanam, penanaman, tampilan atau performance usia.

Berikut cara-cara membuat bonsai atau tanman hias ;

pemotongan dan pemangkasan bonsai
prinsipnya, pemotongan dan pemangkasan dilakukan hingga lukanya rata dengan permukaan pangkal tumbuhannya. Pemotongan batang atau cabang yang kurang sehat atau pertumbuhannya jelek harus mempertimbangkan pertumbuhan cabang atau lainnya yang sehat. Pertumbuhan bisa diperbanyak dengan cara pemotongan akar mengarah ke samping.

Pengawatan tanaman
Bertujuan membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai dengan arah yang diinginkan. Pengawatan harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan terlalu kencang, tetapi jangan terlalu longgar.

posisi bonsai di dalam pot
Posisi yang sempurna ditentukan oleh letak tanaman di pot yang digunakan. Posisi bonsai tergantung pada gaya yang digunakan. Jadi, bonsai tidak harus ditanam ditengah-tengah pot. Dipot persegi panjang, lonjong, atau oval, atau pot memanjang, tanaman bisa diletakan dengan jarak sepertiga dari sisi pot.

penanaman bonsai
Langkah-langkah penanaman bonsai:
1. siapkan pot, media tanam, dan bakalan bonsai
2. kurangi akar bakalan bonsai agar sesuai dengan ukuran pot
3. masukkan sebagian media tanam ke dalam pot
4. tanam bakalan dengan posisi tanam yang pas
5. masukkan kembali media tanam untuk menguatkan posisi tanam tersebut, kemudian padatkan menggunakan ujung jari dan telapak tangan
6. rawat bonsai dengan baik

pencitraan atau pengesanan usia bonsai
Bonsai akan lebih bagus jika tanaman tersebut diberi kesan tua. Kesan tua ini biasanya ditandai dengan pertumbuhan cabang yang rata-rata merunduk ke bawah dan akar yang menjalar sampai permukaan tanah dan ranting-ranting yang tampak berurat dan besar.