Monday, January 14, 2013

Makalah Budidaya Tanaman Kacang Panjang


MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN
KACANG PANJANG (Vigna sinensis )

DOSEN PENGAMPU
DUKAT ., Ir., MP

50272_93753357175_6921982_n.jpg

Oleh :
Muhammad Hanif Fauzan (111120043)
Anis Nurul Fatikha (111120048)
Sumartono (111120050)
Sultoni (111120047)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2012
MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN
KACANG PANJANG (Vigna sinensis )

Disusun untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah Dasar Agronomi
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

50272_93753357175_6921982_n.jpg

Oleh :
Muhammad Hanif Fauzan (111120043)
Anis Nurul Fatikha (111120048)
Sumartono (111120050)
Sultoni (111120047)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat, nikmat, hidayah dan pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul Makalah Budidaya Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis).
Terselesaikannya penulisan makalah ini juga tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak Dukat ., Ir., MP selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar Agronomi.
2.      Bapak Ibuku atas doa restunya serta bimbinganya, sehingga makalah ini bisa selesai dengan baik.
3.      Teman-teman satu kelas yang telah memberi dukungan dan bantuan dalam pembuatan makalah ini.
4.      Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
Makalah ini saya susun guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar Agronomi. Makalah ini secara umum berisi tentang botani dan syarat tumbuh dari kacang panjang, teknik budidaya yang meliputi dari persiapan lahan, persiapan benih, penanaman, pemeliharaan, hingga panen dan pascapanen.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan baru bagi yang memerlukan.

Cirebon,   Desember 2012


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................................
I.                   PENDAHULUAN ..........................................................................................
1.1. Latar Belakang .........................................................................................
1.2. Tujuan Penulisan ......................................................................................
II.                TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................
2.1. Botani Tanaman Kacang Panjang ............................................................
2.2. Syarat Tumbuh .........................................................................................
III.             TEKNIS BUDIDAYA ...................................................................................
3.1. Persiapan Lahan .......................................................................................
3.2. Persiapan Benih .......................................................................................
3.3.Penanaman ................................................................................................
3.4.Pemeliharaan .............................................................................................
3.5.Panen dan Pascapanen ..............................................................................
IV.             PENUTUP ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................
i
ii
1
1
2
3
3
4
5
5
5
5
6
8
9
10



I.               PENDAHULUAN

1.1.        Latar Belakang
Salah satu jenis sayuran yang sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia maupun dunia salah satunya adalah kacang panjang. Masyarakat dunia menyebutkan dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga berasal dari kawasan benua Afrika. Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya India, sedangkan plasma nutfah kacang tunggak (Vigna unguiculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia.
Kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral. Fungsinya sebagai pengatur metabolisme tubuh, meningkatkan kecerdasan dan ketahanan tubuh serta memperlancar proses pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi (Rasyid Panji, 2012.). Kacang panjang dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok merambat dan tidak merambat. Kelompok kacang panjang yang banyak dibudidayakan adalah kelompok yang merambat, cirinya tanaman membelit pada ajir dan buahnya panjang ± 40-70 cm berwarna hijau atau putih kehiijauan (BP3K Lubuk Pinang, 2012).
Kacang panjang di Indonesia merupakan mata dagangan sehari-hari. Pendayagunaan kacang panjang sangat beragam, yakni dihidangkan untuk berbagai masakan mulai dari bentuk mentah sampai masak. Prospek ekonomi dan sosial kacang panjang sangat cerah, sehingga budidaya kacang panjang cukup menjanjikan.
Dalam tahun-tahun terakhir banyak permintaan baik dalam maupun luar negeri, dimana permintaan tersebut belum terpenuhi. Kacang panjang juga dipromosikan sebagai sumber protein dan mineral. Dengan demikian sayuran ini menarik perhatian konsumen yang mengerti arti nilai gizi dan kualitas makanan yang kaya akan vitamin



1.2.        Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dibuatnya makalah yang membahas tentang budidaya tanaman kacang panjang (Vigna sinensis) adalah sebagai berikut:
-          Memenuhi tugas mata kuliah Dasar Agronomi.
-          Memahami klasifikasi botani dan syarat tumbuh dari kacang panjang.
-          Mengetahui teknik budidaya kacang panjang yang baik dari persiapan lahan hingga pasca panen.

















II.            TINJAUAN PUSTAKA

2.1.       Botani Tanaman Kacang Panjang
Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi kurang lebih 2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin. Daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau. Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu. Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya tunggang berwarna coklat muda.
Kacang panjang mengandung enam antosianin (sianidin 3-O-galaktosida, sianidin 3-O-glukosida, delfinidin 3-O-glukosida, malvidin 3-O-glukosida, peonidin3-O-glukosida, dan petunidin 3-O-glukosida), flavonol atau glikosida flavonol (kaempferol 3-O-glukosida, quersetin, quersetin 3-O-glukosida, kuersetin 3-O-6′-asetilglukosida), aglikon flavonoid (kuersetin, kaempferol, isorhamnetin). Daun dan akarnya mengandung saponin dan polifenol. Selain itu juga mengandung protein, karbohidrat, lemak, serat, kalsium, besi, fosfor, potasium, sodium, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, dan niasin. Kandungan senyawa-senyawa di dalam kacang panjang ini berperan dalam proses proliferasi, diferensiasi, dan sintesis protein di sel target yang berbeda-beda (Hutapea, J.R, 1994).





Klasifikasi kacang panjang
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
                     Sub Kelas: Rosidae
                         Ordo: Fabales
                             Famili: 
Fabaceae (suku polong-polongan)
                                 Genus: 
Vigna
                                     Spesies: Vigna sinensis

2.2.        Syarat Tumbuh
Adapaun syarat tumbuh tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut ini :
Lahan yang cocok adalah sawah berpengairan teknis dengan  ketinggian tempat  sekitar 600m dpl, suhu 25-35oC, pH tanah 5,5-6,5 dengan struktur tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Musim yang tepat untuk budidaya kacang panjang pada musim kemarau. Iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun (Guramalem. 2011).
Media tanam yang cocok untuk budidaya tanaman kacang panjang adalah :
a.                 Hampir semua jenis tanah cocok untuk budidaya kacang panjang, tetapi yang paling baik adalah tanah Latosol/lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik.
b.                 Tanah kemasaman (pH) sekitar 5,5-6,5. Bila pH terlalu basa (diatas pH 6,5) menyebabkan pecahnya nodula-nodula akar.










III.         TEKNIS BUDIDAYA

3.1.        Persiapan Lahan

a.              Pembentukan bedengan
Lahan dibersihkan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak sedalam 30 cm hingga tanah menjadi gembur. Buat parit keliling, biarkan tanah dikeringkan selama 15-30 hari. Setelah 30 hari buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm.
b.             Pengapuran
Pengapuran dilakukan jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dosis tergantung kemasaman tanah. Berikan kapur pertanian dalam bentuk kalsit, dolomit, atau zeagro sebanyak 1-2 ton/ha tergantung dari pH awal dan jumlah Alumunium. Kapur dicampur secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm.
c.            Penambahan pupuk kandang
Pada saat pembentukan bedengan atau guludan tambahkan 10-20 ton/ha pupuk kandang, dengan dosis 4-5 ton/ha dicampur merata dengan tanah sambil dibalikkan

3.2.        Persiapan Benih
Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah yang memiliki penampilan bernas/berisi, memiliki ukuran yang seragam dan normal, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg.
Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang telah disiapkan.

3.3.        Penanaman
Pembuatan jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm. Kedalaman lubang tanam jangan terlalu dalam karena bisa menghambat  pertumbuhan benih, cukup benih bisa tertutup oleh tanah saja sekitar 5 cm. Benih yang dimasukkan dalam lubang tanam cukup 2 biji saja. Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai.
3.4.   Pemeliharaan
a.         Penyulaman
       Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari kemudian. Benih yang tidak tumbuh segera disulam.
b.         Pemupukan
·         Pupuk Dasar
Kacang panjang tipe merambat: Urea 150 kg + TSP 100 kg + 100 kg/ha.
Kacang panjang tipe tegak: Urea 22,5 kg + TSP 45 kg + KCl 45 kg/ha.
Kacang hibrida: 85 kg Urea + 310-420 kg TSP + 210 kg KCl/ha.
Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam.

·         Pupuk Susulan
Pupuk susulan tanaman kacang panjang tipe merambat, diberikan 4 minggu setelah tanam, pupuk berupa urea 150 kg/ha. Sedangkan pupuk susulan untuk kacang panjang tipe tegak diberikan 4 minggu setelah tanam, pupuk berupa urea 85 kg/ha.

c.              Pengairan
Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.

d.             Hama utama kacang panjang
·         Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan insektisida berbahan aktif asefat dengan konsentrasi 1gr/liter.
·         Kutu daun (Aphis cracivora Koch)
Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang-kacangan dan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin dengan konsentrasi 0,5ml/liter.
·         Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan peraikan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, perangkap hama kimiawi dan insektisida klorpirifos dengan konsentrasi 1-2ml/liter.
·         Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.
·         Ulat bunga ( Maruca testualis)
Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan insektisida berbahan aktif triazofos dengan konsentrasi 1-2ml/liter.

e.              Penyakit Utama Kacang Panjang

·         Antraknose
Penyebab: jamur Colletotricum lindemuthianum. Gejala: serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan fungisida mankozeb dan karbendazim.
·         Penyakit mozaik
Penyebab: virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV. Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian: dengan menggunakan benih yang sehat dan bebas virus, disemprot dengan insektisida yang efektif untuk kutu daun dengan bahan aktif abamektin dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.



·         Penyakit sapu
Penyebab: virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus. Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit mosaik.
·         Layu bakteri
Penyebab: bakteri Pseudomonas solanacearum E.F. Smith. Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati, dan penyemprotan fungisida bahan aktif mankozeb atau klorotalonil dengan konsentrasi 2-3gr/liter.

3.5.        Panen Dan Pascapanen
Ciri-ciri kacang panjang yang siap dipanen adalah ukuran dan panjang polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol. Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan. Cara panen pada tanaman kacang panjang cukup memotong pangkal buahnya saja. Produksi polong muda per satuan luas dapat mencapai minimal 2,0 ton/ha, tergantung varietasnya. Pada varietas KP-I dapat mencapai 6,2 ton/ha dan KP-2 sebesar 2,1 ton/ha.

Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu dicuci dan ditiriskan. Kemudian menyortir atau memisahkan polong yang baik dengan yang rusak. Untuk sasaran pasar ekspor, kriteria mutu polong muda yaitu ukuran polong minimal 20 cm, tingkat ketuaan polong tergolong muda, penampakan biji tidak menonjol dan warna hijau dan segar.
Untuk mempertahankan kesegaran polong, penyimpanan sementara sebelum dipasarkan sebaiknya di tempat teduh. Penggunaan remukan es/lemari pendingin, sedangkan polong tua disimpan di dalam kaleng dan diletakkan di tempat yang kering dan sirkulasi udara baik.





IV.         PENUTUP

          Kacang panjang adalah satu dari berbagai jenis sayuran jenis kacang-kacangan yang kaya akan kandungan gizi seperti berbagai vitamin dan mineral. Dengan banyaknya kandungan gizi dalam kacang panjang menjadikannya selalu diminati oleh banyak kalangan masyarakat, sehingga kebutuhan pasar akan kacang panjang masih cukup tinggi.
          Dengan pembudidayaan kacang panjang dengan mulai dari pengolahan lahan, pemilihan benih, penanaman, pemeliharaan, penyiraman hingga panen dan pascapanen secara baik, benar dan bijaksana bisa menjadikan hasil panen yang dicapai pasti bisa lebih maksimal dan diharapkan juga bisa meningkatkan kesejahteraan petani yang menanam kacang panjang dalam bidang ekonomi maupun sosial.























DAFTAR PUSTAKA

Bp3k Lubuk Pinang. 2012. Cara Budidaya Kacang Panjang. (http://bp3kkeclubukpinang.blogspot.com/2012/08/cara-budidaya-kacang-panjang.html). Akses Tanggal 23 Desember 2012.

Guramalem. 2011. Cara Budidaya Kacang Panjang.  (http://konsultasisawit.blogspot.com/2011/10/cara-(budidaya-kacang-panjang-lengkap.html#ixzz2FqSsP7Kq). Akses Tanggal 23 Desember 2012.
Hutapea, J.R. 1994. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan. Jakarta.
Rasyid Panji. 2012. Manfaat Kacang Panjang Bagi Tubuh. http://makanansehat123.blogspot.com/2012/10/7-manfaat-kacang-panjang-bagi-tubuh.html. Akses Tanggal 23 Desember 2012.