MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN
KACANG PANJANG (Vigna
sinensis )
DOSEN PENGAMPU
DUKAT ., Ir., MP
Oleh
:
Muhammad
Hanif Fauzan (111120043)
Anis
Nurul Fatikha (111120048)
Sumartono
(111120050)
Sultoni
(111120047)
PROGRAM STUDI
AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2012
MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN
KACANG PANJANG (Vigna
sinensis )
Disusun untuk
memenuhi sebagian tugas mata kuliah Dasar Agronomi
Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian
Oleh
:
Muhammad
Hanif Fauzan (111120043)
Anis
Nurul Fatikha (111120048)
Sumartono
(111120050)
Sultoni
(111120047)
PROGRAM STUDI
AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2012
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat,
nikmat, hidayah dan pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini dengan judul Makalah Budidaya Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis).
Terselesaikannya
penulisan makalah ini juga tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak
Dukat ., Ir., MP selaku dosen pengampu mata kuliah Dasar Agronomi.
2. Bapak
Ibuku atas doa restunya serta bimbinganya, sehingga makalah ini bisa selesai
dengan baik.
3. Teman-teman
satu kelas yang telah memberi dukungan dan bantuan dalam pembuatan makalah ini.
4. Semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak bisa saya
sebutkan satu per satu.
Makalah
ini saya susun guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar Agronomi. Makalah ini
secara umum berisi tentang botani dan syarat tumbuh dari kacang panjang, teknik
budidaya yang meliputi dari persiapan lahan, persiapan benih, penanaman,
pemeliharaan, hingga panen dan pascapanen.
Penulis
menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah
ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menambah pengetahuan baru bagi yang memerlukan.
Cirebon,
Desember 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
......................................................................................................
DAFTAR
ISI
.....................................................................................................................
I.
PENDAHULUAN
..........................................................................................
1.1.
Latar Belakang
.........................................................................................
1.2.
Tujuan Penulisan ......................................................................................
II.
TINJAUAN PUSTAKA
.................................................................................
2.1.
Botani Tanaman Kacang Panjang ............................................................
2.2.
Syarat Tumbuh .........................................................................................
III.
TEKNIS BUDIDAYA
...................................................................................
3.1.
Persiapan Lahan .......................................................................................
3.2.
Persiapan Benih .......................................................................................
3.3.Penanaman
................................................................................................
3.4.Pemeliharaan
.............................................................................................
3.5.Panen
dan Pascapanen ..............................................................................
IV.
PENUTUP ......................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
.......................................................................................................
|
i
ii
1
1
2
3
3
4
5
5
5
5
6
8
9
10
|
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Salah satu jenis sayuran yang
sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia maupun dunia salah
satunya adalah kacang panjang. Masyarakat dunia menyebutkan dengan nama
Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari
India dan Cina. Adapun yang menduga berasal dari kawasan benua Afrika. Plasma
nutfah kacang uci (Vigna umbellata)
diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya India, sedangkan plasma nutfah
kacang tunggak (Vigna unguiculata)
merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe
merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan
Ethiopia.
Kacang panjang
merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral.
Fungsinya sebagai pengatur metabolisme tubuh, meningkatkan kecerdasan dan
ketahanan tubuh serta memperlancar proses pencernaan karena kandungan seratnya
yang tinggi (Rasyid
Panji, 2012.).
Kacang panjang dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok merambat dan
tidak merambat. Kelompok kacang panjang yang banyak dibudidayakan adalah
kelompok yang merambat, cirinya tanaman membelit pada ajir dan buahnya panjang
± 40-70 cm berwarna hijau atau putih kehiijauan (BP3K Lubuk Pinang, 2012).
Kacang
panjang di Indonesia merupakan mata dagangan sehari-hari. Pendayagunaan kacang
panjang sangat beragam, yakni dihidangkan untuk berbagai masakan mulai dari
bentuk mentah sampai masak. Prospek ekonomi dan sosial kacang panjang sangat
cerah, sehingga budidaya kacang panjang cukup menjanjikan.
Dalam
tahun-tahun terakhir banyak permintaan baik dalam maupun luar negeri, dimana
permintaan tersebut belum terpenuhi. Kacang panjang juga dipromosikan sebagai
sumber protein dan mineral. Dengan demikian sayuran ini menarik perhatian
konsumen yang mengerti arti nilai gizi dan kualitas makanan yang kaya akan
vitamin
1.2.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
dibuatnya makalah yang membahas tentang budidaya tanaman kacang panjang (Vigna sinensis) adalah sebagai berikut:
-
Memenuhi tugas mata kuliah Dasar Agronomi.
-
Memahami klasifikasi botani dan syarat
tumbuh dari kacang panjang.
-
Mengetahui teknik budidaya kacang
panjang yang baik dari persiapan lahan hingga pasca panen.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Botani
Tanaman Kacang Panjang
Tanaman kacang
panjang merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi kurang lebih
2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan
permukaan licin. Daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar
3-4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip,
tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau. Bunga tanaman
ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih
12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna
putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna
putih, kepala sari kuning, putik bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang
lebih 1 cm, dan berwarna ungu. Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna
hijau, dan panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda.
Akarnya tunggang berwarna coklat muda.
Kacang panjang
mengandung enam antosianin (sianidin 3-O-galaktosida, sianidin 3-O-glukosida,
delfinidin 3-O-glukosida, malvidin 3-O-glukosida, peonidin3-O-glukosida, dan
petunidin 3-O-glukosida), flavonol atau glikosida flavonol (kaempferol
3-O-glukosida, quersetin, quersetin 3-O-glukosida, kuersetin
3-O-6′-asetilglukosida), aglikon flavonoid (kuersetin, kaempferol,
isorhamnetin). Daun dan akarnya mengandung saponin dan polifenol. Selain itu
juga mengandung protein, karbohidrat, lemak, serat, kalsium, besi, fosfor,
potasium, sodium, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, dan niasin. Kandungan
senyawa-senyawa di dalam kacang panjang ini berperan dalam proses proliferasi,
diferensiasi, dan sintesis protein di sel target yang berbeda-beda (Hutapea,
J.R, 1994).
Klasifikasi kacang panjang
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Vigna
Spesies: Vigna sinensis
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Vigna
Spesies: Vigna sinensis
2.2.
Syarat Tumbuh
Adapaun
syarat tumbuh tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut ini :
Lahan yang cocok adalah
sawah berpengairan teknis dengan ketinggian tempat sekitar 600m
dpl, suhu 25-35oC, pH tanah 5,5-6,5 dengan struktur tanah yang
gembur dan kaya bahan organik. Musim yang tepat untuk budidaya kacang panjang
pada musim kemarau. Iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun (Guramalem.
2011).
Media
tanam yang cocok untuk budidaya tanaman kacang panjang adalah :
a.
Hampir semua jenis tanah cocok untuk budidaya kacang panjang,
tetapi yang paling baik adalah tanah Latosol/lempung berpasir, subur, gembur,
banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik.
b.
Tanah kemasaman (pH) sekitar 5,5-6,5. Bila pH terlalu basa (diatas
pH 6,5) menyebabkan pecahnya nodula-nodula akar.
III.
TEKNIS BUDIDAYA
3.1.
Persiapan Lahan
a.
Pembentukan bedengan
Lahan dibersihkan dari rumput-rumput liar,
dicangkul/dibajak sedalam 30 cm hingga tanah menjadi gembur. Buat parit
keliling, biarkan tanah dikeringkan selama 15-30 hari. Setelah 30 hari buatlah
bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30
cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan
lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm.
b.
Pengapuran
Pengapuran dilakukan
jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dosis tergantung kemasaman tanah.
Berikan kapur pertanian dalam bentuk kalsit, dolomit, atau zeagro sebanyak 1-2
ton/ha tergantung dari pH awal dan jumlah Alumunium. Kapur dicampur secara
merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm.
c.
Penambahan pupuk kandang
Pada saat pembentukan bedengan atau guludan
tambahkan 10-20 ton/ha pupuk kandang, dengan dosis 4-5 ton/ha dicampur merata dengan
tanah sambil dibalikkan
3.2.
Persiapan Benih
Benih kacang panjang
yang baik dan bermutu adalah yang memiliki penampilan bernas/berisi, memiliki
ukuran yang seragam dan normal, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak
rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1
hektar antara 15-20 kg.
Benih tidak usah
disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang
telah disiapkan.
3.3.
Penanaman
Pembuatan jarak lubang tanam untuk tipe merambat
adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20
x 40 cm dan 30 x 60 cm. Kedalaman lubang tanam jangan terlalu dalam karena bisa
menghambat pertumbuhan benih, cukup
benih bisa tertutup oleh tanah saja sekitar 5 cm. Benih yang dimasukkan dalam lubang
tanam cukup 2 biji saja. Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal
musim penghujan, tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai.
3.4. Pemeliharaan
a.
Penyulaman
Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari kemudian. Benih yang
tidak tumbuh segera disulam.
b.
Pemupukan
·
Pupuk Dasar
Kacang
panjang tipe merambat: Urea 150 kg + TSP 100 kg + 100 kg/ha.
Kacang panjang tipe tegak: Urea 22,5 kg + TSP 45 kg + KCl 45 kg/ha.
Kacang hibrida: 85 kg Urea + 310-420 kg TSP + 210 kg KCl/ha.
Kacang panjang tipe tegak: Urea 22,5 kg + TSP 45 kg + KCl 45 kg/ha.
Kacang hibrida: 85 kg Urea + 310-420 kg TSP + 210 kg KCl/ha.
Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan
lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari
jarak tanam.
·
Pupuk Susulan
Pupuk susulan tanaman kacang panjang tipe merambat, diberikan 4
minggu setelah tanam, pupuk berupa urea 150 kg/ha. Sedangkan pupuk susulan
untuk kacang panjang tipe tegak diberikan 4 minggu setelah tanam, pupuk berupa
urea 85 kg/ha.
c.
Pengairan
Pada
fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin
tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.
d.
Hama utama kacang panjang
·
Lalat kacang (Ophiomya
phaseoli Tryon)
Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun,
pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan,
pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan
cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan
dengan insektisida berbahan aktif asefat dengan konsentrasi 1gr/liter.
·
Kutu daun (Aphis cracivora Koch)
Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel
tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan
berperan sebagai vektor virus. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan
tanaman bukan famili kacang-kacangan dan penyemprotan insektisida berbahan
aktif abamektin dengan konsentrasi 0,5ml/liter.
·
Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat
di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan peraikan kultur
teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, perangkap hama kimiawi dan
insektisida klorpirifos dengan konsentrasi 1-2ml/liter.
·
Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%.
Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat
persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10
cc/kg biji.
·
Ulat bunga ( Maruca testualis)
Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian
memakan polong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan
kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan insektisida berbahan aktif
triazofos dengan konsentrasi 1-2ml/liter.
e.
Penyakit Utama Kacang Panjang
·
Antraknose
Penyebab: jamur Colletotricum
lindemuthianum. Gejala: serangan dapat diamati pada bibit yang baru
berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping
biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam
dengan fungisida mankozeb dan karbendazim.
·
Penyakit mozaik
Penyebab: virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV. Gejala: pada
daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit
ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian: dengan menggunakan benih yang
sehat dan bebas virus, disemprot dengan insektisida yang efektif untuk kutu
daun dengan bahan aktif abamektin dan tanaman yang terserang dicabut dan
dibakar.
·
Penyakit sapu
Penyebab: virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.
Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat
pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit
ditularkan kutu daun. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit mosaik.
·
Layu bakteri
Penyebab: bakteri Pseudomonas
solanacearum E.F. Smith. Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat
menyeabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan
drainase dan mencabut tanaman yang mati, dan penyemprotan fungisida bahan aktif
mankozeb atau klorotalonil dengan konsentrasi 2-3gr/liter.
3.5.
Panen Dan Pascapanen
Ciri-ciri kacang panjang
yang siap dipanen adalah ukuran dan panjang polong telah maksimal, mudah
dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol. Waktu panen yang
paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan. Cara
panen pada tanaman kacang panjang cukup memotong pangkal buahnya saja. Produksi
polong muda per satuan luas dapat mencapai minimal 2,0 ton/ha, tergantung
varietasnya. Pada varietas KP-I dapat mencapai 6,2 ton/ha dan KP-2 sebesar 2,1
ton/ha.
Selepas panen, polong
kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu dicuci dan ditiriskan. Kemudian
menyortir atau memisahkan polong yang baik dengan yang rusak. Untuk sasaran
pasar ekspor, kriteria mutu polong muda yaitu ukuran polong minimal 20 cm,
tingkat ketuaan polong tergolong muda, penampakan biji tidak menonjol dan warna
hijau dan segar.
Untuk mempertahankan
kesegaran polong, penyimpanan sementara sebelum dipasarkan sebaiknya di tempat
teduh. Penggunaan remukan es/lemari pendingin, sedangkan polong tua disimpan di
dalam kaleng dan diletakkan di tempat yang kering dan sirkulasi udara baik.
IV.
PENUTUP
Kacang
panjang adalah satu dari berbagai jenis sayuran jenis kacang-kacangan yang kaya
akan kandungan gizi seperti berbagai vitamin dan mineral. Dengan banyaknya
kandungan gizi dalam kacang panjang menjadikannya selalu diminati oleh banyak
kalangan masyarakat, sehingga kebutuhan pasar akan kacang panjang masih cukup
tinggi.
Dengan
pembudidayaan kacang panjang dengan mulai dari pengolahan lahan, pemilihan
benih, penanaman, pemeliharaan, penyiraman hingga panen dan pascapanen secara
baik, benar dan bijaksana bisa menjadikan hasil panen yang dicapai pasti bisa
lebih maksimal dan diharapkan juga bisa meningkatkan kesejahteraan petani yang
menanam kacang panjang dalam bidang ekonomi maupun sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Bp3k
Lubuk Pinang. 2012. Cara Budidaya Kacang Panjang. (http://bp3kkeclubukpinang.blogspot.com/2012/08/cara-budidaya-kacang-panjang.html). Akses Tanggal
23 Desember 2012.
Guramalem. 2011. Cara Budidaya Kacang
Panjang. (http://konsultasisawit.blogspot.com/2011/10/cara-(budidaya-kacang-panjang-lengkap.html#ixzz2FqSsP7Kq).
Akses Tanggal 23 Desember 2012.
Hutapea,
J.R. 1994. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III). Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan. Jakarta.
Rasyid
Panji. 2012. Manfaat Kacang Panjang Bagi Tubuh. http://makanansehat123.blogspot.com/2012/10/7-manfaat-kacang-panjang-bagi-tubuh.html. Akses Tanggal
23 Desember 2012.